Bab ini membahas masalah pengenalan analisis regresi dan
teori regresi. Setelah selesai membaca bagian ini maka pembaca akan dapat
memahami:
- Pengertian regresi linear
- Konsep-konsep dasar dalam regresi
- Kegunaan teknik analisis regresi
2.1 Pengertian
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap
variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan
variabel bebas. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian
terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan
(the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the
explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan
variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih
dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut
berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel
tergantung.
2.2 Tujuan
Tujuan menggunakan analisis regresi
ialah
- Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan didasarkan pada nilai variabel bebas.
- Menguji hipotesis karakteristik dependensi
- Untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluar jangkaun sample.
2.3 Asumsi
Penggunaan regresi linear sederhana didasarkan pada asumsi
diantaranya sbb:
- Model regresi harus linier dalam parameter
- Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (Error) .
- Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol sebagai berikut: (E (U / X) = 0
- Varian untuk masing-masing error term (kesalahan) konstan
- Tidak terjadi otokorelasi
- Model regresi dispesifikasi secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis empiris.
- Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas (explanatory) tidak ada hubungan linier yang nyata
2.4 Persyaratan Penggunaan Model Regresi
Model kelayakan regresi linear didasarkan pada hal-hal
sebagai berikut:
- Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05
- Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation
- Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis)
- Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Syarat ini hanya berlaku untuk regresi linier berganda dengan variabel bebas lebih dari satu.
- Tidak terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Durbin dan Watson (DB) sebesar < 1 dan > 3
- Keselerasan model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai r2 semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik. Nilai r2 mempunyai karakteristik diantaranya: 1) selalu positif, 2) Nilai r2 maksimal sebesar 1. Jika Nilai r2 sebesar 1 akan mempunyai arti kesesuaian yang sempurna. Maksudnya seluruh variasi dalam variabel Y dapat diterangkan oleh model regresi. Sebaliknya jika r2 sama dengan 0, maka tidak ada hubungan linier antara X dan Y.
- Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y)
- Data harus berdistribusi normal
- Data berskala interval atau rasio
- Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (disebut juga sebagai variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel tergantung (disebut juga sebagai variabel response)
2.5 Linieritas
Ada dua macam linieritas dalam analisis regresi, yaitu
linieritas dalam variabel dan linieritas dalam parameter. Yang pertama, linier
dalam variabel merupakan nilai rata-rata kondisional variabel tergantung yang
merupakan fungsi linier dari variabel (variabel) bebas. Sedang yang kedua, linier
dalam parameter merupakan fungsi linier
parameter dan dapat tidak linier dalam variabel.
2.6 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat didasarkan
dengan menggunakan dua hal, yaitu: tingkat signifikansi atau probabilitas (α)
dan tingkat kepercayaan atau confidence
interval. Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnya orang menggunakan
0,05. Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1. Yang
dimaksud dengan tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan kesalahan
tipe I, yaitu kesalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar.
Tingkat kepercayaan pada umumnya ialah sebesar 95%, yang dimaksud dengan
tingkat kepercayaan ialah tingkat dimana sebesar 95% nilai sample akan mewakili
nilai populasi dimana sample berasal. Dalam melakukan uji hipotesis terdapat
dua hipotesis, yaitu:
- H0 (hipotessis nol) dan H1 (hipotesis alternatif)
Contoh uji hipotesis misalnya
rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10 (μ x= 10), maka bunyi
hipotesisnya ialah:
- H0: Rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10
- H1: Rata-rata produktivitas pegawai tidak sama dengan 10
Hipotesis statistiknya:
- H0: μ x= 10
- H1: μ x > 10 Untuk uji satu sisi (one tailed) atau
- H1: μ x < 10
- H1: μ x ≠ 10 Untuk uji dua sisi (two tailed)
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam uji hipotesis ialah;
- Untuk pengujian hipotesis kita menggunakan data sample.
- Dalam pengujian akan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu pengujian signifikan secara statistik jika kita menolak H0 dan pengujian tidak signifikan secara statistik jika kita menerima H0.
- Jika kita menggunakan nilai t, maka jika nilai t yang semakin besar atau menjauhi 0, kita akan cenderung menolak H0; sebaliknya jika nila t semakin kecil atau mendekati 0 kita akan cenderung menerima H0.
Menggunakan kurva untuk menguji
hipotesis dapat digambarkan sebagai berikut:
a)
Untuk uji dua sisi

b) Untuk uji sebelah kanan

c)
Untuk uji sebelah kiri

2.7 Karakteristik Model yang Baik
Model dikatakan baik menurut Gujarati (2006), jika memenuhi
beberapa kriteria seperti di bawah ini:
Parsimoni: Suatu model tidak akan
pernah dapat secara sempurna menangkap realitas; akibatnya kita akan melakukan
sedikit abstraksi ataupun penyederhanaan dalam pembuatan model.
Mempunyai Identifikasi Tinggi:
Artinya dengan data yang ada, parameter-parameter yang diestimasi harus
mempunyai nilai-nilai yang unik atau dengan kata lain, hanya akan ada satu
parameter saja.
Keselarasan (Goodness of Fit):
Tujuan analisis regresi ialah menerangkan sebanyak mungkin variasi dalam
variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas dalam model. Oleh karena
itu, suatu model dikatakan baik jika eksplanasi diukur dengan menggunakan nilai
adjusted r2 yang setinggi mungkin.
Konsitensi Dalam Teori: Model
sebaiknya segaris dengan teori. Pengukuran tanpa teori akan dapat menyesatkan
hasilnya.
Kekuatan Prediksi: Validitas suatu
model berbanding lurus dengan kemampuan prediksi model tersebut. Oleh karena
itu, pilihlah suatu model yang prediksi teoritisnya berasal dari pengalaman
empiris.
2.8 Ringkasan
Analisis regresi berbeda dengan
analisis korelasi. Jika analisis korelasi digunakan untuk melihat hubungan dua
variable; maka analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variable bebas
terhadap variable tergantung serta memprediksi nilai variable tergantung dengan
menggunakan variable bebas. Dalam analisis regresi variable bebas berfungsi
untuk menerangkan (explanatory) sedang variable tergantung berfungsi sebagai
yang diterangkan (the explained). Dalam
analisis regresi data harus berskala interval atau rasio. Hubungan dua variable
bersifat dependensi. Untuk menggunakan analisis regresi diperlukan beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi.
2.9 Pertanyaan
1) Apa
yang dimaksud dengan analisis regresi?
2) Apa
tujuan kita menggunakan analisis regresi?
3) Apa
perbedaan dasar antara regresi linier sederhana dan regresi linier berganda?
4) Sebutkan
asumsi dalam analisis regresi?
5) Sebutkan
persyaratan dalam menggunakan analisis regresi?
6) Apa
yang dimaksud dengan linieritas dalam analisis regresi?
7) Ada
berapa jenis hipotesis dalam analisis regresi?
8) Bagaimana
menguji suatu model regresi dikatakan sudah baik?
9) Terangkan
uji hipotesis dua sisi dan satu sisi?
10) Sebutkan syarat-syarat
model yang baik?
Sumber:
www.jonathansarwono.info/regresi/regresi.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar