KONSEP DASAR TEORI EKONOMI
ekonomi mikro dalam kerangka ilmu ekonomi
Masalah ekonomi timbul sebagai adanya berbagai jumlah dan ragam kebutuhan manusia yang sangat banyak, dan alat pemuas kebutuhan sangat relative dibandingkan dengan kebutuhan manusia tersebut.
Dari jaman pra sejarah sampai jaman modern saat ini belum pernah ditemukan suatu masyarakat atau suatu bangsa yang kebutuhan hidupnya telah dapat terpenuhi seluruhnya.
Dengan semakin majunya peradaban manusia , manusia semakin cerdas dan semakin banyak alat capital yang mereka miliki. Yang semua ini menigkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang selanjutnya digunakan oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka.Akan tetapi meningkatnya kemampuan ini hampir senantiasa diikuti bahkan didahului oleh timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru.Peningkatan ini sedemikian pesatnya sehingga bangsa yang paling maju sekalipun masih pula merasakan keterbatasan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka yang semakin beragam.Menghadapi kenyataan ini maka manusia bertendensi untuk bersikap rasional. Yaitu sepanjang mereka mempunyai pilihan , mereka akan memilih pilihan yang mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya dari alat pemuas kebutuhan tertentu. Atau memilih pilihan yang menurut perhitungan mereka memerlukan korban yang paling kecil diantara pilihan-pilihan lain untuk maksud pemenuhan kebutuhan tertentu.
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagai alternative pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relative terbatas inilah yang kita sebut ilmu ekonomi pemuas atau economics.
Masalah ekonomi timbul sebagai adanya berbagai jumlah dan ragam kebutuhan manusia yang sangat banyak, dan alat pemuas kebutuhan sangat relative dibandingkan dengan kebutuhan manusia tersebut.
Dari jaman pra sejarah sampai jaman modern saat ini belum pernah ditemukan suatu masyarakat atau suatu bangsa yang kebutuhan hidupnya telah dapat terpenuhi seluruhnya.
Dengan semakin majunya peradaban manusia , manusia semakin cerdas dan semakin banyak alat capital yang mereka miliki. Yang semua ini menigkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang selanjutnya digunakan oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka.Akan tetapi meningkatnya kemampuan ini hampir senantiasa diikuti bahkan didahului oleh timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru.Peningkatan ini sedemikian pesatnya sehingga bangsa yang paling maju sekalipun masih pula merasakan keterbatasan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka yang semakin beragam.Menghadapi kenyataan ini maka manusia bertendensi untuk bersikap rasional. Yaitu sepanjang mereka mempunyai pilihan , mereka akan memilih pilihan yang mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya dari alat pemuas kebutuhan tertentu. Atau memilih pilihan yang menurut perhitungan mereka memerlukan korban yang paling kecil diantara pilihan-pilihan lain untuk maksud pemenuhan kebutuhan tertentu.
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagai alternative pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relative terbatas inilah yang kita sebut ilmu ekonomi pemuas atau economics.
EKONOMI MIKRO DALAM KERANGKA ILMU EKONOMI
Ilmu Ekonomi dibagi dalam 3 kelompok Dasar.Yaitu :
– Ekonomi deskriptif : Mengumpulkan keterangan-keterangan factual yang relevan mengenai suatu masalah ekonomi.
– Teori Ekonomi : Bisa disebut economi theory atau economic principal, yang terbagi lagi atas 2 kelompok besar yaitu teory ekonomi mikro dan teory ekonomi makro yang tugasnya menerangkan secara umum perilaku system perekonomian . Bila materi pembahasannya tentang pelaku-pelaku ekonomi yang berada dalam system perekonomian, maka masuk kategory teori ekonomi Mikro, sedangkan bila pembahasan tentang mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan maka akan masuk pada kategori ekonomi Makro.
– Ekonomi Terapan : Menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan keterangan yang dikumpulka oleh ekonomi deskriptif. Dengan menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut, dapatlah dikatakan bahwa materi yang disajikan dalam bahasan ini kalau dilihat isinya dapat dimasukkan ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang lazim disebut teori harga atau price teori atau ekonomi mikro atau micro economic.
Ilmu Ekonomi dibagi dalam 3 kelompok Dasar.Yaitu :
– Ekonomi deskriptif : Mengumpulkan keterangan-keterangan factual yang relevan mengenai suatu masalah ekonomi.
– Teori Ekonomi : Bisa disebut economi theory atau economic principal, yang terbagi lagi atas 2 kelompok besar yaitu teory ekonomi mikro dan teory ekonomi makro yang tugasnya menerangkan secara umum perilaku system perekonomian . Bila materi pembahasannya tentang pelaku-pelaku ekonomi yang berada dalam system perekonomian, maka masuk kategory teori ekonomi Mikro, sedangkan bila pembahasan tentang mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan maka akan masuk pada kategori ekonomi Makro.
– Ekonomi Terapan : Menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan keterangan yang dikumpulka oleh ekonomi deskriptif. Dengan menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut, dapatlah dikatakan bahwa materi yang disajikan dalam bahasan ini kalau dilihat isinya dapat dimasukkan ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang lazim disebut teori harga atau price teori atau ekonomi mikro atau micro economic.
1.2 Ruang lingkup teori ekonomi mikro
Ruang Lingkup Teori Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro
adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan-kegiatan
ekonomi secara individual (unit-unit) atau bagian-bagian kecil dari
masalah-masalah ekonomi atau secara disagregat.Seperti misalnya
kehidupan/kegiatan suatu perusahaan, tingkat harga dan upah, alokasi
factor-faktor produksi, dan sebagainya.
Jadi ilmu ekonomi mikro lebih mempelajari secara spesifik terhadap unit-unit dalam kegiatan ekonomi dan apa yang terjadi pada kehidupan ekonomi yang berlangsung.
Pendekatan teori ekonomi mikro menggunakan model-model abstrak di dalam melihat bagaimana terbentuknya harga dari suatu benda dan bagaimana sumber daya yang tersedia dialokasikan kepada berbagai macam penggunaan produksi untuk masyarakat.
Fungsi teori ekonomi mikro adalah hanya bersifat menerangkan dan dapat digunakan sebagai dasar untuk peramalan, dimana kita dimungkinkan untuk membut suatu peramalan yang bersifat kondisional atau ramalan yang besyarat, dimana syaratnya adalah adanya suatu ASUMSI.
Suatu model yang paling sempurna dalam teori ekonomi mikro adalah model penawaran dan model permintaan, dimana melalui penggunaan model ini maka ramalan yang bersifat kondisional dapat dibuat. Misalnya, dapat dikatakan bahwa bila kurva permintaan mempunyai kemiringan yang negatif dan kurva penawaran mempunyai kemiringan yang positif, maka dengan naiknya harga di atas harga keseimbangan akan menciptakan adanya kelebihan barang di pasar, dan sebaliknya.
Teori ekonomi mikro dapat juga diterapkan pada kebijaksanaan perekonomian, yakni dengan menggunakan teori harga untuk menganalisa tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi perekonomian.
Jadi ilmu ekonomi mikro lebih mempelajari secara spesifik terhadap unit-unit dalam kegiatan ekonomi dan apa yang terjadi pada kehidupan ekonomi yang berlangsung.
Pendekatan teori ekonomi mikro menggunakan model-model abstrak di dalam melihat bagaimana terbentuknya harga dari suatu benda dan bagaimana sumber daya yang tersedia dialokasikan kepada berbagai macam penggunaan produksi untuk masyarakat.
Fungsi teori ekonomi mikro adalah hanya bersifat menerangkan dan dapat digunakan sebagai dasar untuk peramalan, dimana kita dimungkinkan untuk membut suatu peramalan yang bersifat kondisional atau ramalan yang besyarat, dimana syaratnya adalah adanya suatu ASUMSI.
Suatu model yang paling sempurna dalam teori ekonomi mikro adalah model penawaran dan model permintaan, dimana melalui penggunaan model ini maka ramalan yang bersifat kondisional dapat dibuat. Misalnya, dapat dikatakan bahwa bila kurva permintaan mempunyai kemiringan yang negatif dan kurva penawaran mempunyai kemiringan yang positif, maka dengan naiknya harga di atas harga keseimbangan akan menciptakan adanya kelebihan barang di pasar, dan sebaliknya.
Teori ekonomi mikro dapat juga diterapkan pada kebijaksanaan perekonomian, yakni dengan menggunakan teori harga untuk menganalisa tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi perekonomian.
Peranan Matematika dalam Teori Ekonomi Mikro :
Dalam teori ekonomi mikro penggunaan matematika bukanlah merupakan tujuan, tetapi lebih berperan sebagai alat untuk membantu tercapainya tujuan menerangkan dan meramalkan.Melalui penggunaan matematika, maka masalah ekonomi yang banyak mengandung variabel dapat disederhanakan pemecahannya, serta penyajian teori dapat dilakukan lebih singkat. Pada dasarnya setiap teori ekonomi dapat diformulasikan ke dalam model matematis, meskipun penggunaan analisa variabel seringkali tetap diperlukan untuk mengisi kekurangan-kekurangan dalam hubungan matematis, dan asumsi-asumsi dasar serta kesimpulan yang hendak dicapai
Dalam teori ekonomi mikro penggunaan matematika bukanlah merupakan tujuan, tetapi lebih berperan sebagai alat untuk membantu tercapainya tujuan menerangkan dan meramalkan.Melalui penggunaan matematika, maka masalah ekonomi yang banyak mengandung variabel dapat disederhanakan pemecahannya, serta penyajian teori dapat dilakukan lebih singkat. Pada dasarnya setiap teori ekonomi dapat diformulasikan ke dalam model matematis, meskipun penggunaan analisa variabel seringkali tetap diperlukan untuk mengisi kekurangan-kekurangan dalam hubungan matematis, dan asumsi-asumsi dasar serta kesimpulan yang hendak dicapai
1.3 Asumsi teori ekonomi mikro
Asumsi-Asumsi Yang Dipakai Teori Ekonomi Mikro
Di atas telah disebutkan bahwa teori ekonomi, khususnya teori ekonomi mikro, bekerja dengan menggunakan asumsi-asumsi.Dan
asumsi-asumsi tersebut ada yang berlaku sangat umum dalam arti dipakai
oleh teori ekonomi, baik teori ekonomi mikro maupun teori ekonomi makro;
ada yang hanya dipakai oleh teori ekonomi mikro saja atau oleh teori
ekonomi makro saja; dan akhirnya ada pula yang hanya dipakai untuk
bagian-bagian tertentu ekonomi mikro maupun bagian-bagian tertentu
ekonomi makro.Di bawah mi disajikan sedikit uraian mengenai beberapa asumsi yang mendasari kebanyakan teori-teori ekonomi mikro.
A. Asumsi Umum.
Asumsi-asumsi di bawah ini dipakai baik oleh teori ekonomi mikro maupun kebanyakan teori ekonomi lainnya :
Asumsi Rasionalitas.
Asumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi.Pelaku ekonomi yang
diasumsikan bersikap rasional biasa disebut juga homo ekonomikus atau
economic man.Penggunaan asumsi mi pada teori konsumen terwujud dalam
bentuk asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha
memaksimumkan kepuasan; yaitu yang dalam literatur terbiasa dengan
sebutan utility maximization assump tion. Sebaliknya dalam teori rumah
tangga perusahaan, asumsi yang sama terjelma dalam bentuk asumsi bahwa
rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha inemperoleh keuntungan
sebesar-besarnya. Asumsi ini dalani literatur dikenal sebagai profit
maximization assumption.
Asumsi Ceteris Paribus.
Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other things being equal
atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah. Yang
dikehendaki oleh asumsi mi ialah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah
variabel yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan
variabel-variabel lain yang tidak disebutkan berubah, sepanjang dalam
model analisa tidak diasumsikan sebagai variabel yang nilainya
ditentukan oleh variabel lain harus dianggap tidak berubah.
Asumsi Penyederhanaan.
Meskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi kompleksnya
permasalahan, agar supaya permasalahan nya lebih mudah dianalisa dan
difahami, sering-sering kita perlu menyederhanakan persoalan lebih
lanjut.Misalnya saja menurut kenyataan jumlah macam barang dan jasa yang
clihadapi rumah tangga keluarga tidak terhitung banyaknya. Akan tetapi,
nanti akan kita saksikan misalnya pada Bab X, penggunaan analisa
indiferen un tuk menerangkan teori permintaan, jumlah macam barang yang
bisa termuat dalam grafik paling banyak hanya dua. mi memaksa kita
menggunakan asumsi bahwa konsumen hanya menghadapi dua macam barang atau
jasa.
Asumsi Khusus Ekonomi Mikro :
Sebetulnya
tidak banyak asumsi yang hanya dipergunakan oleh teori ekonomi mikro,
dalam arti tidak dipergunakan sama sekali oleh teori ekonomi makro. Hal
ini kiranya mudah difahami kalau kita ingat hahwa yang membentuk
perilaku perekonomian sebagai suatu keseluruhan tidak lain adalah
perilaku para pelaku ekonomi itu sendiri, dengan demikian tidaklah
mengherankan kalau kita jumpai bahwa teori ekonomi makro banyak
menggunakan teori-teori atau kesimpulan-kesimpulan teoritik ekonomi
mikro sebagai dasar analisanya.
Oleh
karena itulah maka yang kita maksud dengan asumsi khusus teori ekonomi
mikro, hanyalah terbatas kepada asumsi-asumsi yang banyak dipakai oleh
ekonomi mikro akan tetapi tidak selalu dipakai oleh teori-teori ekonomi
yang lain. Dengan menggunakan batasan ini kita dapat menyebut beberapa
contoh asumsi khusus teori ekonomi mikro. Antara lain yang penting ialah
asumsi ekuilibrium parsial dan asumsi tidak adanya hambatan atas proses
penyesuaian
Asumsi ekuilibrium parsial.
Untuk sebagian besar model-model analisa ekonomi mikro, seperti juga
halnya dengan seluruh isi buku ini, didasarkan kepada asumsi berlakunya
ekuilibrium parsial, yang mengasumsikan tidak adanya hubungan
timbal-balik antara perbuatan-perbuatan ekonomi yang dilakukan oleh
pelaku-pelaku ekonomi dengan perekonomian di mana pelaku-pelaku ekonomi
tersebut berada. Misalnya saja, sebagai akibat berubahnya cita rasa,
para konsumen tiba-tiba mengurangi pengeluaran konsumsinya. Kalau tidak
dipergunakan asumsi ekuilibrium parsial, maka dalam kita membuat analisa
kita harus memperhitungkan pengaruh penurunan pengeluaran konsumsi
tersebut terhadap pendapatan nasional, yang seterusnya juga terhadap
pendapatan mereka, dan yang selanjutnya akan berpengaruh juga terhadap
pola pengeluaran para konsumen tersebut. Dengan menggunakan asumsi
ekuilibrium parsial unsur pemantulan semacam itu tidak kita perhatikan.
Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian.
Kelak kita akan menyaksikan misalnya, apabila harga suatu barang
mengalami perubahan, maka berapapun kecilnya perubahan tersebut, selalu
diasumsikan bahwa konsumen melaksanakan penyesuaian atau adjustment.
Menurut kenyataan banyak hambatan-hambatan yang menyulitkan pelaksanaan
penyesuaian tersebut.Faktor-faktor, seperti misalnya faktor psikologi,
sosiologi, politik dan sebagainya, dapat merupakan penghambat terhadap
penyesuaian tersebut. Misalnya, meskipun kita tahu bahwa dengan
menurunnya harga barang Z, tingkat kepuasan akan meningkat dengan cara
mengurangi kortsumsi barang Y dan meningkatkan konsumsi barang Z, namun
tidak dapat dijamin bahwa kita akan melaksanakan penyesuaian tersebut.
Misalnya saja dikarenakan toko langganan kita tidak menjual barang Z,
mungkin kita enggan untuk mengadakan penyesuaian tersebut.Dalam teori ekonomi mikro kita mengasumsikan bahwa hambatan hambatan terhadap penyesuaian tersebut tidak ada.
1.4 alat analisis teori ekonomi mikro
ALAT-ALAT ANALISIS DALAM ILMU EKONOMI
Ilmu
ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan
teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran teori=teori tersebut .yaitu
:
Peranan grafik dalam analisi ekonomi
Teori
dan penjelasan ilmiah memerlukan alat-alat agar dapat dengan mudah
di mengerti. Dalam ilmu ekonomi usaha untuk memberikan penerangan yang
lebih jelas mengenai teori-teori ekonomi dilakukan dengan bantuan
grafik dan kurva .
Sifat-sifat grafik
Suatu grafik mempunyai dua sumbu: sumbu datar dan sumbu tegak.Sumbu
datar adalah sumbu yang letaknya horizontal,sedangkan Sumbu tegak
adalah sumbu yang tegak lurus pada sumbu horizontal.pertemuan di antara
sumbu tersebut di namakan origin atau titik asal.
2. MASALAH EKONOMI
a. Kelangkaan sebagai sumber masalah
Kelangkaan Sumber Ekonomi
Inti
masalah ekonomi adalah keinginan yang tidak terbatas namun dengan alat
pemenuh kebutuhan yang terbatas. Alat pemuas kebutuhan berupa barang
atau jasa dengan sumber daya yang sudah tersedia. Sumber daya yang
tersedia bersifat terbatas dan langka. Jadi, kebutuhan manusia yang
tidak terbatas dihadapkan dengan sumber-sumber yang bersifat terbatas
akan menimbulkan kelangkaasn sumber daya tersebut.
Contoh kelangkaan ekonomi:
1). Kelangkaan sumber makanan pokok masyarakat seperti padi, gandum, dan sumber makanan pokok lainnya.
2). Kelangkaan BBM (bahan bakar minyak) seperti bensin, solar, dan lain-lain.
Kelangkaan sumber ekonomi manusia dibagi menjadi 3 (tiga):
1). Kebutuhan manusia yang tidak terbatas
Kebutuhan manusia memiliki 2 (dua) sifat yaitu sifat keberanekaan ragam dan tidak dapat di puaskan dengan barang atau jasa.Hal tersebut yang membuat kebutuhan manusia tidak terbatas.
Contoh
kebutuhan manusia yang tidak terbatas: 1). sesorang ingin memiliki
sepeda untuk mendukung ia melakukan aktifitasnya sehari-hari namun
sesudah memiliki sepeda Ia akan menginginkan sepeda motor untuk
mendukung aktifitasnya sehari-hari. Dan kemudian setelah memiliki sepeda
motor Ia akan menginginkan yang lebih seperti motor yang lebih bagus
ataupun Mobil.
b. 3 masalah pokok ekonomi
Masalah pokok ekonomi dapat ditinjau dari 2 sudut pandang:
Menurut Teori Klasik, yang dipelopori oleh Adam Smith terdiri dari :
1. PRODUKSI
Produksi adalah segala tindakan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna / manfaat dari suatu barang.
Karena
sifat manusia yang tidak pernah mengalami tingkat kepuasan yang hakiki,
maka berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah mencukupi kebutuhan
manusia; sehingga selama itu pula produksi menjadi masalah pokok
ekonomi.
2. DISTRIBUSI
Distribusi
adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau
menyalurkan barang hasil produksi dari produsen hingga sampai ke tangan
konsumen akhir/pemakai.
Yang
termasuk kegiatan distribusi diantaranya : Pengemasan,
pensortiran/pemilahan, pengepakan, penyimpanan/pergudangan,
pengangkutan, dll
Distribusi dapat dibedakan menjadi 2 cara :
1. Distribusi langsung, dimana barang hasil produksi langsung disalurkan ke konsumen akhir/pemakai.
2.
Distribusi tidak langsung, dimana dalam penyalurannya melalui beberapa
perantara, seperti : agen, grosir, eksportir, importir, komisioner,
makelar, pedagang eceran, dll. Semakin panjang mata rantai penyaluran
sangat dimungkinkan harga yang ditanggung konsumen akhir lebih mahal.
3. KONSUMSI
Konsumsi adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang.
Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor :
1. Faktor Internal, seperti : pendapatan, selera karakter, kepribadian, motivasi.
2. Faktor Eksternal, seperti : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status sosial, kebijakan pemerintah, dll.
Menurut Teori Modern
Menurut Paul A Samuelson, seorang pakar ekonomi, membedakan masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian, yaitu :
1.
Apa yang akan diproduksi (What) Karena keterbatasan sumber daya faktor
produksi, maka harus hal yang tidak mungkin akan memproduksi
sebanyak-banyaknya, maka harus dilakukan pemilihan barfang apa yang
harus diproduksi serta berapa jumlahnya.
2.
Bagaimana proses produksinya (How) Hal ini sangat tergantung dari
ketersediaan sumber daya faktor produksi dari setiap wilayah/negara.
Bagi negara maju akan menggunakan faktor produksi padat modal dengan
teknologi majunya, sementara bagi negara yang berkembang akan menerapkan
teknologi menengah tanpa mengesampingkan pendayagunaan sumber daya
manusia yang ada sehingga tidak terjadi pengangguran yang tinggi.
3.
Untuk siapa hasil produksi ditujukan (for Whom) Untuk masalah yang satu
ini, pertimbangan ditujukan bagaimana caranya agar hasil produksi dapat
memenuhi kebutuhan utama masyarakat serta dengan tingkat harga yang
terjangkau oleh masyarakat yang menjadi pangsa pasarnya.
Menurut
Richard Lipsey, menambahkan permasalahan perokonomian secara makro,
yaitu tingkat inflasi, tingkat pengangguran dan kapasitas produksi.
Sumber: Klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar