Senin, 29 Agustus 2016

Operasi Himpunan


Jenis operasi himpunan yang sering digunakan pada himpunan yaitu operasi irisan, gabungan, komplemen, selisih, Beda setangkup, dan perkalian kartesian.

Berikut penjelasannya:
1. Irisan
Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap elemennya merupakan elemen dari himpunan A dan Himpunan B.
Notasi: A ∩ B = { x|x є A dan x є B }
Contoh 1:
Misalkan A = { ( x, y ) | ( x, y ) = ( 0, 0 ), ( 0, 1 ), ( 1, 1 ) } dan B = { ( x, y ) | ( x, y ) = ( 1, 1 ), ( 1, 2), ( 2, 1 ) }
Maka A ∩ B = { ( x, y ) | ( x, y ) = ( 1, 1 ) }

Contoh 2:
Misalkan A = { 1, 2, 3 }
                B = { 2, 3, 5}
                A ∩ B = { 2, 3 }
operasi irisan

2. Gabungan
Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B.
Notasi: A U B = { x | x ∈ A atu X ∈ B }
Contoh 1:
Misalkan A = { x | 0 < x < 1 } dan B = { x | -1< x < 2 }.
Maka A U B = { x | -1< x < 2 }

Contoh 2:
A = { 1, 2, 3 }
B = { 2, 3, 5 }
A U B = { 1,2,3,5 }

operasi+gabungan


3. Komplemen
Komplemen dari suatu himpunan A terhadap suatu himpunan semesta S adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen S yang bukan elemen A.
Notasi: A' = { x | x  ∈ S Λ X ∉ A }
Diagram venn untuk Ac ( daerah yang diarsir)
Contoh:
A = { 1, 2, 3}
S = {1, 2, 3, 4, 5}
A' = {4, 5}
Komplemen

4. Selisih
Selisih dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen A dan bukan elemen B.
Notasi: A - B = { x | x ε A dan x bukan anggota B }
Contoh 1:
Jika A = { 1, 2, …, 10 } dan B = { bilangan genap dari 1 – 10 }, maka A – B = { 1, 3, 5, 7, 9 } dan B – A = Ø

Contoh 2:
A = { 1, 2, 3 }
B=  {2, 3, 5 }
A - B = { 1 }
B - A = { 5 }
Jadi A - B tidak dama sengan B - A

5. Beda Setangkup
Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya.
Notasi:
A ⊕ B = (A ∪ B) – (A ∩ B)
            = (A – B) ∪ (B – A)

Contoh 1:
Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 } maka A ⊕ B = { 3, 4, 5, 6 }

Contoh 2:
Jika A = { 2, 3, 5, 7} dan B = { 1, 2, 3, 4, 5 },
maka
A ⊕ B = { 1, 4, 7 }

Beda setangkup memenuhi sifat-sifat berikut:
(a) A B = B A                                         (hukum komutatif)
(b) (A B ) C = A (B C )                  (hukum asosiatif)

6. Perkalian Kartesian
Perkalian kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya semua pasangan berurutan yang mungkin terbentuk dengan komponen pertama dari himpunan A dan komponen kedua Dari himpunan B.
Notasi: A X B = {( a, b ) | a є A dan b є B }
Contoh:
Jika A = { 1, 2, 3} dan B { c, d } maka
A X B = { (1, a ), ( 1, b ), ( 2, a ), ( 2, b ), ( 3, a ), ( 3, b) }

Hukum-hukum yang berlaku untuk operasi himpunan adalah sebagai berikut:
1. Hukum identitas:
A = A
− A ∩ U = A
2. Hukum null/dominasi:
− A ∩ =
− A U = U
3. Hukum komplemen:
− A -A = U
− A ∩ -A =
4. Hukum idempoten:
− A A = A
− A ∩ A = A
5. Hukum involusi:
− (–A)= A
6. Hukum penyerapan (absorpsi):
− A (A ∩ B) = A
− A ∩ (A B) = A
7. Hukum komutatif:
− A B = B A
− A ∩ B = B ∩ A
8. Hukum asosiatif:
− A (B C) = (A B) C
− A ∩ (B ∩ C) = (A ∩ B) ∩ C
9. Hukum distributif:
− A (B ∩ C) = (A B) ∩ (A C)
− A ∩ (B C) = (A ∩ B) (A ∩ C)
10. Hukum De Morgan:
− A∩B = AB
− AB = A∩B
11. Hukum komplemen
− (-) = U
− (-U) =

Materi Yang Sama Klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...