
Pengertian menurut para ahli
1. Memilih keputusan berarti memilh alternatif, tapi yang
terpenting adalah pengambilan alternatif terbaik( the best
alternative), Johannes Suprapto (1987).
2. Menurut Hari Purnomo(2004) Pokok pikiran utama
dalam menggunakan program linier adalah merumuskan masalah dengan
menggunakan sejumlah informasi yang tersedia, kemudian
menerjemahkan masalah tersebut dalam bentuk model matematika. Sifat linear mempunyai arti bahwa seluruh fungsi dalam model ini merupakan fungsi yang linear.
3. Linear programming merupakan pengembangan lebih lanjut
dari konsep-konsepaljabar linear. Model ini dikembangkan oleh George B.
Dantzig (AS) pada tahun1947.
4. Menurut Wikipedia (2009), Linear Programming merupakan
suatu model umum yang dapat digunakan dalam pengalokasian
sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut
timbul apabila seseorang diharuskan untuk memilih atau menentukan
tingkat setiap kegiatan yang akan dilakukan, dimana masing-masing
kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya
terbatas.
5. Menurut Siringoringo (2005), linear programmingmerupakan
metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk
mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan
meminimumkan biaya. Linear programming banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain.Linear programming berkaitan
dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model
matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa
kendala linier.
6. Metode tersebut menghasilkan informasi yang berharga
seperti harga bayangan atau harga berganda dan menyediakan
analisis sensitivitas lengkap pada input lain dari
permasalahan yang dipakai (Heizer, 2005).
7. Optimasi dalam penyelesaian masalah merupakan suatu cara
pengambilan keputusan sehingga didapatkan hasil penyelesaian yang
optimal sesuai dengan kendala “ state of nature” yang harus dipenuhi. Metode yang banyak digunakan antara lain Calculus, Dinamic Programming, Linear Programming, Geomatry dan Inventory Theory (Hiller dan Liberman, 1982 dalam Tarmizi, 2005).
8. Linear Programming adalah salah satu teknis
analisis dari kelompok teknik riset operasional yang
menggunakan model matematik. Tujuannya adalah untuk mencari, memilih dan menentukan alternatif yang terbaik dari antara sekian
alternatif grafis dan metode analisis secara aljabar (metode
simpleks) (Nasedi dan Anwar, 1985 dalam Tarmizi, 2005).
9. Pengertian Linear Programing berdasarkan pendapat T. Hani Handoko (1999, p379): Linear Programing adalah suatu metode analitik paling terkenal yang merupakan suatu
bagian kelompok teknik-teknik yang disebut programisasi
matematik.
10. Berdasarkan pendapat Sofjan Assauri (1999, p9):
pengertian linear Programing merupakan suatu teknik perencanaan yang menggunakan
model matematika dengan tujuan menemukan
kombinasi-kombinasi produk yang terbaik
dalam menyusun alokasi sumber daya yang terbatas
guna mencapai tujuan yang digunakan secara optimal.
11. Berdasarkan pendapat Zainal Mustafa, EQ, dan Ali Parkhan (2000, p43)
Linear Programing merupakan suatu cara yang lazim digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara
optimal.
12. Berdasarkan pendapat Zulian Yamit (1996, p14):
Linear programming adalah metode atau teknik matematis yang digunakan untuk
membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Ciri khusus penggunaan
metode matematis ini adalah berusaha mendapatkan maksimisasi
atau minimisasi.
13. Program linier yang diterjemahkan dari linear programming merupakan
suatu cara, untuk menyelesaikan persoalan sumber–sumber daya yang
terbatas diantara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara
yang terbaik dan mungkin untuk dilakukan. Persoalan
pengalokasian ini akan muncul manakala seseorang harus memilih
tingkat aktivitas-aktivitas tertentu yang bersaing dalam hal
penggunaan sumber daya langka yang dibutuhkan untuk melaksanakan
aktivitas-aktivitas tersebut. Biasanya beberapa permisalan
yang seperti uraian diatas antara lain ialah persoalan pengalokasian
fasilitas produksi, persoalan pengalokasian sumber daya
nasional untuk kebutuhan domestik, penjadwalan produksi, solusi
permainan (game), dan pemilihann pola pengiriman (shipping).
Satu hal yang menjadi ciri situasi ialah adanya kehausan untuk mengalokasikan sumber terhadap aktivitas (Dimyati, 1994).
14. Program linier ini menggunakan model matematis untuk
menghadapi persoalan yang dihadapinya. Sifat “linier” disini memberi
arti bahwa seluruh fungsi matematis dalam model ini merupakan fungsi
linier, sedangkan kata “programa” merupakan sinonim untuk perencanaan.
Program linier adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk memperoleh suatu hasil yang optimum, yaitu suatu hasil yang mencapai suatu
tujuan yang terbaik diantara semua alternatif yang fisibel (Dimyati, 1994).
15. Pemrogramanan linier (LP) merupakan sebuah teknik matematik
yang didesain untuk membantu para manajer operasi dalam merencanakan
dan membuat keputusan yang diperlukan untuk mengalokasikan
sumber daya. Sumber daya dapat dihasilkan untuk
mengahasilkan produk (seperti, mesin, mebel, makanan, atau pakaian) atau
jasa (seperti, jadwal penerbangan, kebijakan periklanan atau
keputusan investasi) (Render, 2006).
16. Pemrograman linier merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan
untuk mencapai suatu hasil yang ”optimal”, yaitu suatu hasil yang
mencerminkan tercapainya sasaran tertentu yang lebih baik
(menurut model matematis) diantara alternatif-alternatif yang mungkin, dengan menggunakan fungsi linear. Pemrograman linier juga
memungkinkan pengambil keputusan untuk melakukan pengujian terhadap
sensitivitas solusi optimalyang didapatkan dengan melakukan
perubahan terhadap nilai parameter yang digunakan (Irghandi,
2008).
17. Menurut Spyros Reveliotis (1997) Program linier adalah
suatu program matematika yang dari perspektif analitis berguna untuk
mengidentifikasi suatu titik ekstrim (minimum atau maksimum)
suatu titik pada fungsi `f (x1, x2, … , xn) yang selanjutnya memenuhi
suatu set kendala misalnya g (x1, x2, … , xn) >= b . Fungsi f yang
disebut dengan fungsi tujuan dan fungsi g yang disebut
dengan kendala harusbersifat linier. Ditinjau dari segi aplikasi program linier merupakan alat optimisasi yang dapat digunakan secara
rasional oleh manejer dalam pengambilan keputusan secara
teknologikal yang dibutuhkan dalam aplikasi tekno-sosio-ekonomi.
18. Menurut (James, 1999)Pemrograman linier dapat diselesaikan dengan menggunakan metode simpleks.
Linear programming, kadang-kadang dikenal sebagai optimasi
linear, adalah masalah memaksimalkan atau meminimalkan fungsi linear
atas polyhedron cembung ditentukan oleh linier dan non-negativitas
kendala. linear programming adalah optimalisasi hasil yang didasarkan
pada beberapa set kendala menggunakan model matematis
linear.
19. Setiap perusahaan atau organisasi memiliki keterbatasan
atas sumber dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan
baku, mesin dan peralatan, ruang tenaga kerja, jam kerja, maupun
modal. Dengan keterbatasan ini, perusahaan perlu merencanakan strategi yang dapat mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu
berupa keuntungan maksimal atau biaya minimal. Berbagai cara lain
telah ditemukan untuk tujuan itu, salah satu diantaranya
pemrograman linear (Eddy, 2008).
20. Pemrograman Linear merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan
seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya.
Pemrograman Linear banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain. Pemrograman Linear berkaitan
dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu
model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linear dengan
beberapa kendala linear (Siringoringo, 2005).
21. Program Linear adalah suatu cara untuk penyelesaian masalah
dengan menggunakan persamaan atau pertidaksamaan linear
yang mempunyai banyak penyelesaian, dengan memperhatikan
syarat-syarat agar diperoleh hasil yang maksimum/minimum
(penyelesaian optimum).
22. Program linear merupakan suatu model umum yang dapat
digunakan dalam pemecahan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas
secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila
seseorang diharuskan untuk memilih atau menentukan tingkat setiap
kegiatan yang akan dilakukan, dimana masing-masing kegiatan
membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas (Handy
A.Taha, 1987).
23. Program linear berasal dari kata pemrograman dan linear.
Pemrograman artinya perencanaan dan linear berarti bahwa
fungsi-fungsi yang digunakan merupakan fungsi linear. Jadi, program
linear adalah suatu teknik perencanaan yang bersifat analitis yang analisisnya memakai model matematika, dengan tujuan menemukan beberapa
kombinasi alternatif pemecahan masalah. Kemudian dipilih yang
terbaik diantaranya dalam rangka menyusun langkah-langkah kebijaksanaan
lebih lanjut tentang alokasi sumber daya dan dana yang terbatas.
Kegunaannya adalah mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan secara optimal (Media Anugerah Ayu, 2006).
24. Program linear merupakan salah satu teknik penelitian
operasional yang digunakan paling luas dan diketahui dengan baik, serta
berupa metode matematik, yang berfungsi mengalokasikan
sumber daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. Program
linear banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan
masalah ekonomi, industri, militer, dan sosial. Program
linier berkaitan dengan penjelasan suatu dunia nyata sebagai suatu model
matematik yang terdiri atas sebuah fungsi tujuan dan sistem kendala
linier (Sri Mulyono, 2002).
25. Linear progreming adalah suatu metode analitik
paling terkenal yang merupakan suatu bagian kelompok teknik-teknik
yang disebut programasi matematik. Sebutan “linear” dalam linear programming berarti
hubungan-hubungan antar factor-faktor adalah bersipat linear
atau konstan, atau fungsi-fungsi matematik yang di sajikan dalam yang di
sajikan dalam model haruslah fungsi-fungsi linear (Handoko,
1984).
PEMBAHASAN
Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode
matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai
suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. PL
banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, social dan
lain-lain. PL berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata
sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan
linier dengan beberapa kendala linier.
Karakteristik Pemrograman Linier.
Sifat linearitas suatu kasus dapat ditentukan
dengan menggunakan beberapa cara. Secara statistik, kita dapat memeriksa
kelinearan menggunakan grafik (diagram pencar) ataupun menggunakan uji
hipotesa. Secara teknis, linearitas ditunjukkan oleh adanya sifat
proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian fungsi
tujuan dan pembatas.
Sifat proporsional dipenuhi jika kontribusi setiap
variabel pada fungsi tujuan atau penggunaan sumber daya yang membatasi
proporsional terhadap level nilai variabel. Jika harga per unit produk
misalnya adalah sama berapapun jumlah yang dibeli, maka sifat
proporsional dipenuhi. Atau dengan kata lain, jika pembelian dalam
jumlah besar mendapatkan diskon, maka sifat proporsional tidak dipenuhi.
Jika penggunaan sumber daya per unitnya tergantung dari jumlah yang
diproduksi, maka sifat proporsionalitas tidak dipenuhi.
Sifat additivitas mengasumsikan bahwa tidak ada
bentuk perkalian silang diantara berbagai aktivitas, sehingga tidak akan
ditemukan bentuk perkalian silang pada model. Sifat additivitas berlaku
baik bagi fungsi tujuan maupun pembatas (kendala). Sifat additivitas
dipenuhi jika fungsi tujuan merupakan penambahan langsung kontribusi
masing-masing variabel keputusan. Untuk fungsi kendala, sifat
additivitas dipenuhi jika nilai kanan merupakan total penggunaaan
masing-masing variabel keputusan. Jika dua variabel keputusan misalnya
merepresentasikan dua produk substitusi, dimana peningkatan volume
penjualan salah satu produk akan mengurangi volume penjualan produk
lainnya dalam pasar yang sama, maka sifat additivitas tidak terpenuhi.
Sifat divisibilitas berarti unit aktivitas dapat
dibagi ke dalam sembarang level fraksional, sehingga nilai variabel
keputusan non integer dimungkinkan.
Sifat kepastian menunjukkan bahwa semua parameter
model berupa konstanta. Artinya koefisien fungsi tujuan maupun fungsi
pembatas merupakan suatu nilai pasti, bukan merupakan nilai dengan
peluang tertentu.
Keempat asumsi (sifat) ini dalam dunia nyata tidak selalu dapat
dipenuhi. Untuk meyakinkan dipenuhinya keempat asumsi ini, dalam
pemrograman linier diperlukan analisis sensitivitas terhadap solusi
optimal yang diperoleh.
Formulasi Permasalahan
Urutan pertama dalam penyelesaian adalah mempelajari
sistem relevan dan mengembangkan pernyataan permasalahan yang
dipertimbangakan dengan jelas. Penggambaran sistem dalam pernyataan ini
termasuk pernyataan tujuan, sumber daya yang membatasi, alternatif
keputusan yang mungkin (kegiatan atau aktivitas), batasan waktu
pengambilan keputusan, hubungan antara bagian yang dipelajari dan bagian
lain dalam perusahaan, dan lain-lain.
Penetapan tujuan yang tepat merupakan aspek yang sangat
penting dalam formulasi masalah. Untuk membentuk tujuan optimalisasi,
diperlukan identifikasi anggota manajemen yang benar-benar akan
melakukan pengambilan keputusan dan mendiskusikan pemikiran mereka
tentang tujuan yang ingin dicapai.
Pembentukan model matematik
Tahap berikutnya yang harus dilakukan setelah memahami
permasalahan optimasi adalah membuat model yang sesuai untuk analisis.
Pendekatan konvensional riset operasional untuk pemodelan adalah
membangun model matematik yang menggambarkan inti permasalahan. Kasus
dari bentuk cerita diterjemahkan ke model matematik. Model matematik
merupakan representasi kuantitatif tujuan dan sumber daya yang membatasi
sebagai fungsi variabel keputusan. Model matematika permasalahan
optimal terdiri dari dua bagian. Bagian pertama memodelkan tujuan
optimasi. Model matematik tujuan selalu menggunakan bentuk persamaan.
Bentuk persamaan digunakan karena kita ingin mendapatkan solusi optimum
pada satu titik. Fungsi tujuan yang akan dioptimalkan hanya satu. Bukan
berarti bahwa permasalahan optimasi hanya dihadapkan pada satu tujuan.
Tujuan dari suatu usaha bisa lebih dari satu. Tetapi pada bagian ini
kita hanya akan tertarik dengan permasalahan optimal dengan satu tujuan.
Bagian kedua merupakan model matematik yang
merepresentasikan sumber daya yang membatasi. Fungsi pembatas bisa
berbentuk persamaan (=) atau pertidaksamaan (≤ atau ≥). Fungsi pembatas
disebut juga sebagai konstrain. Konstanta (baik sebagai koefisien maupun
nilai kanan) dalam fungsi pembatas maupun pada tujuan dikatakan sebagai
parameter model. Model matematika mempunyai beberapa keuntungan
dibandingakan pendeskripsian permasalahan secara verbal. Salah satu
keuntungan yang paling jelas adala model matematik menggambarkan
permasalahan secara lebih ringkas. Hal ini cenderung membuat struktur
keseluruhan permasalahan lebih mudah dipahami, dan membantu
mengungkapkan relasi sebab akibat penting. Model matematik juga
memfasilitasi yang berhubungan dengan permasalahan dan keseluruhannya
dan mempertimbangkan semua keterhubungannya secara simultan. Terakhir,
model matematik membentuk jembatan ke penggunaan teknik matematik dan
komputer kemampuan tinggi untuk menganalisis permasalahan.
Di sisi lain, model matematik mempunyai kelemahan. Tidak
semua karakteristik sistem dapat dengan mudah dimodelkan menggunakan
fungsi matematik. Meskipun dapat dimodelkan dengan fungsi matematik,
kadang-kadang penyelesaiannya sulit diperoleh karena kompleksitas fungsi
dan teknik yang dibutuhkan.
Bentuk umum pemrograman linier adalah sebagai berikut :
Fungsi tujuan:
Maksimumkan atau minimumkan z = c1x1 + c2x2 + … + cnxn
Sumber daya yang membatasi :
a11x1 + a12x2 + … + a1nxn = /≤ / ≥ b1
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2
…
am1x1 + am2x2 + … + amnxn = /≤ / ≥ bm
x1, x2, …, xn ≥ 0
Simbol x1, x2, …, xn (xi) menunjukkan variabel keputusan. Jumlah variabel keputusan (xi) oleh karenanya tergantung dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol c1,c2,…,cn
merupakan kontribusi masing-masing variabel keputusan terhadap tujuan,
disebut juga koefisien fungsi tujuan pada model matematiknya.Simbol a11, …,a1n,…,amn
merupakan penggunaan per unit variabel keputusan akan sumber daya yang
membatasi, atau disebut juga sebagai koefisien fungsi kendala pada model
matematiknya. Simbol b1,b2,…,bm
menunjukkan jumlah masing-masing sumber daya yang ada. Jumlah fungsi
kendala akan tergantung dari banyaknya sumber daya yang terbatas.
Pertidaksamaan terakhir (x1, x2, …, xn
≥ 0) menunjukkan batasan non negatif. Membuat model matematik dari
suatu permasalahan bukan hanya menuntut kemampuan matematik tapi juga
menuntut seni permodelan. Menggunakan seni akan membuat permodelan lebih
mudah dan menarik.
Kasus pemrograman linier sangat beragam. Dalam setiap kasus, hal yang
penting adalah memahami setiap kasus dan memahami konsep
permodelannya. Meskipun fungsi tujuan misalnya hanya mempunyai
kemungkinan bentuk maksimisasi atau minimisasi, keputusan untuk memilih
salah satunya bukan pekerjaan mudah. Tujuan pada suatu kasus bisa
menjadi batasan pada kasus yang lain. Harus hati-hati dalam menentukan
tujuan, koefisien fungsi tujuan, batasan dan koefisien pada fungsi
pembatas.
Contoh Kasus yang diselesaikan
Pada sub bab ini terdapat 10 kasus dengan karakteristik berbeda yang
sudah diselesaikan untuk memperkaya pembaca dalam ilmu dan seni
permodelan. Pahami dan perhatikan teknik permodelannya dengan hati-hati.
- Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu tipe kursi. Proses yang dikerjakan hanya merakit meja dan kursi. Dibutuhkan waktu 2 jam untuk merakit 1 unit meja dan 30 menit untuk merakit 1 unit kursi. Perakitan dilakukan oleh 4 orang karyawan dengan waktu kerja 8 jam perhari. Pelanggan pada umumnya membeli paling banyak 4 kursi untuk 1 meja. Oleh karena itu pengrajin harus memproduksi kursi paling banyak empat kali jumlah meja. Harga jual per unit meja adalah Rp 1,2 juta dan per unit kursi adalah Rp 500 ribu.
Formulasikan kasus tersebut ke dalam model matematiknya !
Solusi :
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi
tujuan, alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi. Berdasarkan
informasi yang diberikan pada soal, tujuan yang ingin dicapai adalah memaksimumkan pendapatan. Alternatif keputusan adalah jumlah meja dan kursi yang akan diproduksi. Sumber daya yang membatasi adalah waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi dan meja yang harus diproduksi (pangsa pasar ).
Langkah berikutnya adalah memeriksa sifat
proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian. Informasi di
atas tidak menunjukkan adanya pemberian diskon, sehingga harga jual per
meja maupun kursi akan sama meskipun jumlah yang dibeli semakin banyak.
Hal ini mengisyaratkan bahwa total pendapatan yang diperoleh pengrajin
proposional terhadap jumlah produk yang terjual. Penggunaan sumber daya
yang membatasi , dalam hal ini waktu kerja karyawan dan pangsa pasar
juga proporsional terhadap jumlah meja dan kursi yang diproduksi.
Dengan demikian dapat dinyatakan sifat proporsionalitas dipenuhi. Total
pendapatan pengrajin merupakan jumlah pendapatan dari keseluruhan meja
dan kursi yang terjual. Penggunaan sumber daya ( waktu kerja karyawan
dan pangsa pasar) merupakan penjumlahan waktu yang digunakan untuk
memproduksi meja dan kursi. Maka dapat dinyatakan juga sifat additivitas
dipenuhi. Sifat divisibilitas dan kepastian juga dipenuhi.
Ada dua variabel keputusan dan dua sumber daya yang
membatasi. Fungsi tujuan meru[pakan maksimisasi, karena semakin besar
pendapatan akan semakin disukai oleh pengrajin. Fungsi kendala pertama
(batasan waktu) menggunakan pertidaksamaan ≤, karena waktu yang tersedia
dapat digunakan sepenuhnya atau tidak, tapi tidak mungkin melebihi
waktu yang ada. Fungsi kendala yang kedua bisa menggunakan ≤ atau ≥
tergantung dari pendefinisianvariabelnya.
Kita definisikan :
x1 = jumlah meja yang akan diproduksi
x2 = jumlah kursi yang akan diproduksi
Model umum Pemrograman Linier kasus di atas adalah :
Fungsi tujuan :
Maksimumkan z = 1.2 x1 + 0.5 x2
Kendala :
2x1 + 0.5 x2 ≤ 32
x1/x2 ≥ ¼ atau 4x1≥ x2 atau 4x1 – x2 ≥ 0
x1 , x2 ≥ 0
- Seorang peternak memiliki 200 kambing yang mengkonsumsi 90 kg pakan khusus setiap harinya. Pakan tersebut disiapkan menggunakan campuran jagung dan bungkil kedelai dengan komposisi sebagai berikut :
| Bahan | Kg per kg bahan | |||
| Kalsium | Protein | Serat | Biaya (Rp/kg) | |
| Jagung | 0.001 | 0.09 | 0.02 | 2000 |
| Bungkil kedelai | 0.002 | 0.60 | 0.06 | 5500 |
Kebutuhan pakan kambing setiap harinya adalah paling banyak 1% kalsium, paling sedikit 30% protein dan paling banyak 5% serat.
Formulasikan permasalahan di atas kedalam model matematiknya !
Solusi :
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi
tujuan , alternative keputusan dan sumber daya yang membatasi.
Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal, tujuan yang ingin
dicapai adalah meminimumkan biaya pembelian bahan pakan. Alternative keputusan adalah jumlah jagung dan bungkil kedelai yang akan digunakan. Sumber daya yang membatasi adalah kandungan kalsium, protein dan serat pada jagung dan bungkil kedelai, serta kebutuhan jumlah pakan per hari.
Langkah berikutnya adalah memeriksa sifat
proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian. Informasi di
atas tidak menunjukkan adanya pemberian diskon, sehingga harga
pembelian jagung dan bungkil kedelai per kg tidak berbeda meskipun
pembelian dalam jumlah besar. Hal ini mengisyaratkan bahwa total biaya
yang harus dikeluarkan peternak proporsional terhadap jumlah jagung
dan bungkil kedelai yang dibeli. Penggunaan sumber daya yang membatasi,
dalam hal ini komposisi jagung dan bungkil kedelai akan serat, protein
dan kalsium proporsional terhadap jumlah jagung dan bungkil. Dengan
demikian dapat dinyatakan sifat proporsionalitas dipenuhi. Total
pengeluaran pembelian bahan pakan merupakan penjumlahan pengeluaran
untuk jagung dan bungkil kedelai. Jumlah masing-masing serat, protein
dan kalsium yang ada di pakan khusus merupakan penjumlah serat, protein
dan kalsium yang ada pada jagung dan bungkil kedelai. Jumlah pakan
khusus yang dihasilkan merupakan penjumlahan jagung dan bungkil kedelai
yang digunakan. Dengan demikian sifat additivitas dipenuhi. Sifat
divisibilitas dan kepastian juga dipenuhi.
Ada dua variabel keputusan dan empat sumber daya yang membatasi. Fungsi tujuan merupakan minimisasi,
karena semakin kecil biaya akan semakin disukai oleh peternak. Fungsi
kendala pertama (batasan jumlah pakan yang dibutuhkan per hari)
menggunakan persamaan (=), fungsi kendala kedua (kebutuhan kalsium) dan
kendala keempat (kebutuhan serat) menggunakan pertidaksamaan ≤, dan
fungsi kendala ketiga (kebutuhan akan protein) menggunakan
pertidaksamaan ≥.
Kita definisikan :
x1 = jumlah jagung yang akan digunakan
x2 = jumlah bungkil kedelai yang akan digunakan
Model umum Pemrograman linier kasus di atas oleh karenanya adalah :
Fungsi tujuan : minimumkan z = 2000 x1 + 5500 x2
Kendala :
x1 + x2 = 90
0.001 x1 + 0.002 x2 ≤ 0.9
0.09 x1 + 0.6 x2 ≥ 27
0.02 x1 + 0.06 x2 ≤ 4.5
x1, x2 ≥ 0
- 3. Suatu bank kecil mengalokasikan dana maksimum Rp 180 juta untuk pinjaman pribadi dan pembelian mobil satu bulan kedepan. Bank mengenakan biaya suku bunga per tahun 14% untuk pinjaman pribadi dan 12% untuk pinjaman pembelian mobil. Kedua tipe pinjaman itu dikembalikan bersama dengan bunganya satu tahun kemudian. Jumlah pinjaman pembelian mobil paling tidak dua kali lipat dibandingkan pinjaman pribadi. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa 1% pinjaman pribadi merupakan kredit macet.
Formulasikan masalah di atas kedalam bentuk model matematiknya !
Solusi :
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi
tujuan, alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi.
Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal, tujuan yang ingin
dicapai adalah memaksimumkan pendapatan bunga dan pengembalian pinjaman. Alternatif keputusan adalah jumlah alokasi pinjaman pribadi dan pinjaman mobil. Sumber daya yang membatasi adalah jumlah alokasi anggaran untuk kredit bulan depan dan perbandingan antara jumlah kredit pribadi dan pembelian mobil.
Sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian dipenuhi.
Ada dua variabel keputusan yaitu jumlah anggaran untuk
pinjaman pribadi dan pinjaman pembelian mobil, dan dua sumber daya yang
membatasi. Fungsi tujuan merupakan maksimisasi , karena semakin besar
pendapatan akan semakin disukai oleh manajemen bank.
Kita definisikan :
x1 = jumlah anggaran untuk pinjaman pribadi
x2 = jumlah anggaran untuk pinjaman pembelian mobil.
Model umum Pemrograman Linier kasus diatas adalah :
Fungsi tujuan : Maksimumkan z = (0.14 – 0.01) x1 + 0.12 x2
Kendala :
x1 + x2 ≤ 180
x2 ≥ 2x1 atau -2x1 + x2 ≥ 0
x1, x2 ≥ 0
- Suatu pabrik perakitan radio menghasilkan dua tipe radio, yaitu HiFi-1 dan HiFi-2 pada fasilitas perakitan yang sama. Lini perakitan terdiri dari 3 stasiun kerja. Waktu perakitan masing-masing tipe pada masing-masing stasiun kerja adalah sebagai berikut :
| Stasiun kerja | Waktu perakitan per unit (menit) | |
| HiFi-1 | HiFi-2 | |
| 1 | 6 | 4 |
| 2 | 5 | 5 |
| 3 | 4 | 6 |
Waktu kerja masing-masing stasiun kerja adalah 8 jam per hari.
Masing-masing stasiun kerja membutuhkan perawatan harian selama 10%, 14%
dan 12% dari total waktu kerja (8 jam) secara berturut-turut untuk
stasiun kerja 1,2 dan 3.
Formulasikan permasalahan ini kedalam model matematiknya !
Solusi :
Alternatif keputusan adalah : radio tipe HiFi-1 (x1) dan radio tipe HiFi-2 (x2).
Tujuannya adalah memaksimumkan jumlah radio HiFi-1 dan HiFi-2 yang diproduksi.
Sumber daya pembatas adalah : jam kerja masing-masing stasiun kerja dikurangi dengan waktu yang dibutuhkan untuk perawatan.
Waktu produktif masing-masing stasiun kerja oleh karenanya adalah :
Stasiun 1 : 480 menit – 48 menit = 432 menit
Stasiun 2 : 480 menit – 67.2 menit = 412.8 menit
Stasiun 3 : 480 menit – 57.6 menit = 422.4 menit.
Model umum pemrograman linier :
Maksimumkan z = x1 + x2
Kendala :
6x1 + 4x2 ≤ 432
5x1 + 5x2 ≤ 412.8
4x1 + 6x2 ≤ 422.4
x1, x2 ≥ 0
- Dua produk dihasilkan menggunakan tiga mesin. Waktu masing-masing mesin yang digunakan untuk menghasilkan kedua produk dibatasi hanya 10 jam per hari. Waktu produksi dan keuntungan per unit masing-masing produk ditunjukkan table di bawah ini :
| Produk | Waktu produksi (menit) | |||
| Mesin 1 | Mesin 2 | Mesin 3 | Mesin 4 | |
| 1 | 10 | 6 | 8 | 2 |
| 2 | 5 | 20 | 15 | 3 |
Formulasikan permasalahan di atas ke dalam model matematiknya !
Solusi :
Alternatif keputusan adalah : produk 1 (x1) dan produk 2 (x2).
Tujuannya adalah memaksimumkan keuntungan
Sumber daya pembatas adalah : jam kerja masing-masing mesin.
Model umum pemrograman linier :
Maksimumkan z = 2x1 + 3x2
Kendala :
10 x1 + 5 x2 ≤ 600
6 x1 + 20 x2 ≤ 600
8 x1 + 15 x2 ≤ 600
x1, x2 ≥ 0
- Empat produk diproses secara berurutan pada 2 mesin. Waktu pemrosesan dalam jam per unit produk pada kedua mesin ditunjukkan table di bawah ini :
| Mesin | Waktu per unit (jam) | |||
| Produk 1 | Produk 2 | Produk 3 | Produk 4 | |
| 1 | 2 | 3 | 4 | 2 |
| 2 | 3 | 2 | 1 | 2 |
Biaya total untuk memproduksi setiap unit produk didasarkan secara
langsung pada jam mesin. Asumsikan biaya operasional per jam mesin 1 dan
2 secara berturut-turut adalah $10 dan $5. Waktu yang disediakan untuk
memproduksi keempat produk pada mesin 1 adalah 500 jam dan mesin 2
adalah 380 jam. Harga jual per unit keempat produk secara berturut-turut
adalah $65, $70, $55 dan $45. Formulasikan permasalahan di atas ke dalam model matematiknya !
Solusi :
Alternatif keputusan adalah : jumlah produk 1,2,3 dan 4 yang dihasilkan.
Tujuannya adalah memaksimumkan keuntungan. Perhatikan, keuntungan diperoleh dengan mengurangkan biaya dari pendapatan.
Keuntungan per unit dari produk 1 = 65 – (10×2 + 3×5) = 30
Keuntungan per unit dari produk 2 = 70 – (10×3 + 2×5) = 30
Keuntungan per unit dari produk 3 = 55 – (10×4 + 1×5) = 10
Keuntungan per unit dari produk 4 = 45 – (10×2 + 2×5) = 15
Sumber daya pembatas adalah waktu kerja yang disediakan kedua mesin.
Definisikan :
x1 : jumlah produk 1 yang dihasilkan
x2 : jumlah produk 2 yang dihasilkan
x3 : jumlah produk 3 yang dihasilkan
x4 : jumlah produk 4 yang dihasilkan
Model umum pemrograman linier :
Maksimumkan z = 30 x1 + 30×2 + 10 x3 + 15 x4
Kendala :
2x1 + 3 x2 + 4x3 + 2x4 ≤ 500
3x1 + 2 x2 + x3 + 2x4 ≤ 380
x1, x2, x3 , x4 ≥ 0
- Suatu perusahaan manufaktur menghentikan produksi salah satu produk yang tidak menguntungkan. Penghentian ini menghasilkan kapasitas produksi yang menganggur (berlebih). Kelebihan kapasitas produksi ini oleh manajemen sedang dipertimbangkan untuk dialokasikan ke salah satu atau ke semua produk yang dihasilkan (produk 1,2 dan 3). Kapasitas yang tersedia pada mesin yang mungkin akan membatasi output diringkaskan pada table berikut :
| Tipe mesin | Waktu yang dibutuhkan produk pada masing-masing mesin (jam) | Waktu yang tersedia (jam per minggu) | ||
| Produk 1 | Produk 2 | Produk 3 | ||
| Mesin milling | 9 | 3 | 5 | 500 |
| Lathe | 5 | 4 | 0 | 350 |
| Grinder | 3 | 0 | 2 | 150 |
Bagian penjualan mengindikasikan bahwa penjualan potensial untuk
produk 1 dan 2 tidak akan melebihi laju produksi maksimum dan penjualan
potensial untuk produk 3 adalah 20 unit per minggu. Keuntungan per unit
masing-masing produk secara berturut-turut adalah $50, $20 dan $25.
Formulasikan permasalahan diatas kedalam model matematik !
Solusi :
Alternatif keputusan :
Jumlah produk 1 yang dihasilkan = x1
Jumlah produk 2 yang dihasilkan = x2
Jumlah produk 3 yang dihasilkan = x3
Tujuannya adalah : memaksimumkan keuntungan
Sumber daya pembatas adalah :
Jam kerja mesin milling per minggu : 500 jam
Jam kerja mesin llathe per minggu : 350 jam
Jam kerja mesin grinder per minggu : 150 jam.
Model matematikanya adalah :
Maksimumkan z = 50 x1 + 20 x2 + 25 x3
Kendala :
9x1 + 3 x2 + 5x3 ≤ 500
5x1 + 4 x2 ≤ 350
3x1 + 2x3 ≤ 150
x3 ≤ 20
x1, x2, x3 g ≥ 0
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar